Bulukumba adalah sebuah daerah di Indonesia, di mana keindahan alam yang megah dan budaya yang mempesona seolah berkumpul untuk menghadirkan sebuah destinasi wisata yang menakjubkan.
Kekayaan dan keunikan budayanya memiliki daya tarik yang sangat kuat, membuat tempat ini terasa semakin mempesona.
Jangan lupa juga, kepiawaian masyarakatnya dalam menciptakan perahu Pinisi yang telah mendunia, juga merupakan magnet wisata yang sulit untuk ditolak.
Kemudian… Pernahkah kamu mendengar tentang Pantai Bira?
Pantai Bira - Img: pantaipedia.com |
Pantai dengan pasir putih yang membentang luas, tempat di mana kita bisa menikmati matahari terbit dan terbenam dari satu tempat yang sama.
Atau, mungkin kamu pernah mendengar tentang kapal layar Pinisi namanya sudah mendunia, yang pernah berlayar jauh hingga benua Amerika, tepatnya ke Vancouver, Kanada.
Ada juga Suku Kajang dan kawasan adat Ammatoa di Tana Toa, di mana penduduknya suka berpakaian hitam-hitam, menjalani kehidupan sederhana dan kukuh menjaga hutan mereka dengan hukum adat.
Dan, tahukah kamu di mana semua itu berada? Semuanya dapat ditemukan di… Bulukumba!
Pantai Bira terletak di semenanjung ujung tenggara Sulawesi Selatan, tepatnya di kecamatan Bonto Bahari.
Kapal-kapal kayu Pinisi dibangun di Tana Beru, juga di kecamatan Bonto Bahari.
Sementara kawasan adat Ammatoa berada di desa Tana Toa, kecamatan Kajang. Sekitar 27 Km jika kita berjalan ke arah utara.
Ya, semua itu ada di Kabupaten Bulukumba, tempat di mana keindahan alam dan budaya bertemu dan berpadu dalam harmoni yang sempurna.
Kabupaten Bulukumba
Kabupaten Bulukumba, dengan luas wilayah 1.154,67 km persegi, terletak di bagian tenggara Sulawesi Selatan.
Pada tahun 2023, penduduknya berjumlah 455.184 orang yang tersebar di 10 kecamatan.
Wilayah ini memiliki keunikan geografis yang memukau, yaitu dataran tinggi di kaki Gunung Bawakaraeng-Lompobattang, dataran rendah, pantai yang menakjubkan, dan laut lepas yang mempesona.
Img: Sindonews |
Menurut penuturan, nama “Bulukumba” berasal dari bahasa Bugis, yaitu “Bulu’ku” dan “Mupa,” yang jika diterjemahkan berarti “tetap gunung milik saya.” Nama ini menggambarkan kekokohan dan keindahan alam di Bulukumba.
Siapapun yang menyaksikan langsung akan dengan mudah menyadari bahwa, Bulukumba memiliki potensi yang luar biasa.
Kawasan ini menawarkan keindahan alam yang sangat memukau. Mulai dari, pantai-pantai berpasir putih yang memanjakan mata, hutan pantai yang kaya akan flora dan fauna, hingga bahari yang dihiasi dengan terumbu karang dan ikan-ikan hias yang indah.
Belum lagi jika kita berkunjung ke dataran tinggi, di mana terdapat pemandian alam yang menakjubkan.
Ya, Bulukumba juga merupakan salah satu kawasan di kaki Gunung Bawakaraeng-Lompobattang.
Tak hanya menawarkan pemandangan alam yang mempesona, Bulukumba juga kaya akan harta karun budaya.
Salah satunya adalah Suku Kajang, terutama jika kita berkunjung ke kawasan adat Ammatoa yang unik di Desa Tana Toa.
Adat Ammatoa Kajang - Img: Balanginstitute.org |
Di sini, penduduknya hidup dengan pakaian serba hitam dan menjalani kehidupan sederhana. Di balik kesederhanaan mereka, masyarakat Ammatoa sangat peduli dan begitu perhatian terhadap kelestarian hutan.
Kapal Pinisi
Img: Pranabyatzaro.com |
Di panggung internasional, perahu Pinisi yang namanya sudah “mendunia” juga tak kalah menarik untuk dibicarakan.
Saya yakin tidak banyak diantara kalian yang mengetahui fakta bahwa, kapal-kapal kayu luar biasa itu ternyata dibuat di Tana Beru.
Desa Tana Beru berjarak sekitar 20 kilometer dari ibu Kota Kabupaten Bulukumba.
Di desa kecil yang menghadap ke Laut Flores ini, terdapat para pengrajin yang mahir dalam pembuatan kapal-kapal kayu.
Mereka mempertahankan tradisi dalam pembuatan perahu Pinisi hingga saat ini.
Pusat kerajinan perahu Pinisi di Tana Beru telah menjadi ikon dan daya tarik wisata di Bulukumba.
Pembuatan Kapal Pinisi - Img: Wikipedia.org |
Kapal-kapal Pinisi yang dibuat di sini telah mengarungi banyak samudera dan negara.
Yang menarik, pembuatan perahu Pinisi dilakukan dengan cara tradisional, sehingga mengundang kekaguman bagi siapapun yang menyaksikannya.
Bulukumba memang menjadi rumah bagi para ahli kapal Pinisi dunia.
Dengan keahlian dan kekayaan budaya yang dimiliki, Bulukumba terus berupaya untuk mengembangkan sektor pariwisatanya.
Selain fasilitas dan infrastruktur yang terus ditingkatkan, keberadaan kapal-kapal Pinisi menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin melihat proses pembuatannya secara langsung.
Destinasi Wisata Menarik di Bulukumba
Pantai Mandala Ria - Img: Fajarpendidikan.co.id |
Untuk menarik wisatawan datang ke Bulukumba, Pemda setempat telah pula mengembangkan objek-objek wisata lainnya yang menarik seperti di Mandala Ria hingga objek wisata Samboang.
Penutup
Bulukumba adalah tempat yang menyenangkan untuk wisata bahari, baik bagi wisatawan domestik maupun internasional.
Selain pesona alamnya, kekayaan budaya Bulukumba juga ada pada seni budaya seperti tari-tarian tradisional semisal tari Salonre yang menakjubkan.
Saya percaya, potensi budaya di Bulukumba sangatlah kaya dan luar biasa. Jadi, bagi siapapun yang ingin menikmati setitik keindahan surga di dunia, kalian wajib menjadikan Bulukumba sebagai tujuan wisata kalian selanjutnya.
No comments:
Post a Comment